Sabtu, 31 Maret 2012

Kegalauanku

Diposting oleh Neng Rumz di 07.36 0 komentar

Ada Apa Dengan 21 ????


Haloooo sobat pembaca blog gue yang paling unyu-unyu ini. Gak bosen kan baca blog gue ini??? Tentunya gak dunt hoho.
21 
Ngumung 21 jadi inget banyak hal. Pertama pernah gak nonton doraemon??? Pernah kan?? Tu kartun dah ada sejak kakak gue masih unyu-unyu mpe sekarang dah punya anak tapi tu doraemon gak tua-tua terus nobita juga masih sekolah SD aja gak naik-naik. Hahahahaha. Nah tu robot doraemon dari abad 21. Gue sih benere gak tau kapan itu abad 21 hahaha.

Kedua. Pernah ke bioskop kan???? Itu lo tempat buat nonton pilm rame-rame dengan layar yang super duper big. Hehe *lebay. Tapi bukan yang gerimis bubar itu loh. Ini sih gak bakalan kegerimisan. Dijamin template nyaman n bbrrr dingin beud booooo. Siap-siap sentlap-sentlup aja disana hehehe.

Balik lagi ke angka 21. Entah kenapa diangka 21 gue jadi ngerasa beda. Hmmm sobat tak kasih bocoran yah 2 april 2012 nanti umur gue jadi 21 loooo. Kadone tak tunggu. Jangan lupa dikirim yah hehe. Detik-detik penantian hari jadi gue yang ke 21 rasane hambar banget. Gue juga gak tau. Setahun yang lalu, gue sangat menantikan akan hari jadi gue tapi kali ini kaya gak ada semangadnya. Padahal pas hari itu ada pipo. Bahkan sekarang dia bisa selalu disamping gue. Karena kita dah gak tepisahkan jarak and waktu lagi.

Ada apa dengan 21??? Yupz sepertinya itu jadi tanda tanya besar buat gue. Masih selalu gue inget, setahun yang lalu gue dapet kado dari pipo. Jaket. Yupz jaket e ki anget bangeettttttt. Enak pokoke :-*

Selain itu gue juga ngabizin waktu makan-makan ma 4 temen gue di Grand Mall Solo. Entah tahun ini bisa berempat lagi ato malah cuma berdua… Hanya Allah yang tau…

Hmm gue  gak boleh sedih. Harus tetep senyum menyambut hari yang membahagiakan itu. Meski ada sedikit ganjalan dihati ini. Dan biarlah gue and Allah yang tau. Pokoe tambah umur berarti harus tambah dewasa/. Tambah pengalaman hidup. Tambah lebih baik. And tambah segalanya. Pokoknya yang baek-baek.
Amien ^^

_Much Love_

Jumat, 23 Maret 2012

Unforgettable

Diposting oleh Neng Rumz di 06.38 0 komentar

Its Soo Sweet…

Menurut gue ada yang lebih manis daripada gula dan tentunya sekarang ada yang nyaingin kemanisan gue hoho. Eng ing eng,,,, apa itu??? Hayooo apa??? Kasih tau gak ea????haha. 

And itu adalah kata-kata dari pipo. Yupz sayang pipo yang selalu ada didalem hati gue, yang selalu gue sayang meski terkadang dia galak, nyebelin and selalu ngangenin.

Tepatnya tadi ciank pas gue ma pipo lagi ngobrol-ngobrol berdua, dia ngumung romantiz. Secara pipo itu lagi sakit, dia kena cangkrangen kalo sakit kaya gitu kan bisa nular… hikz hikz hikz jadi gak bisa deket-deket pipo…

Tadi dia bilang “mimi jangan deket-deket pipi. Tar malah ketularan. Ben pipi aja yang sakit. Mimi gak boleh sakit. Mimi bolehnya senyum kayak gini teruz.”

Wuaa menurut gue itu beneran soo sweet abizzzzz. And ngebuat gue jadi keGRan. Gila bener-bener gak karuan rasanya. Pipo loph you muach muach muach :-*

Hari ini bener-bener heppy banget. Heppy karena dari kemaren bisa ketemu pipo teruz. Heppy karena sekarang dah lega karena pipo.
Loph you pipo…………………………………

Rabu, 21 Maret 2012

So Sweet,,,,

Diposting oleh Neng Rumz di 06.45 0 komentar

Lirik Lagu Ungu - Selamanya

Sayangku dapatkah kau merasakan    
Betapa besarnya rasa cintaku untukmu      
Cintaku pernahkah kita menduga      
Di antara kita ada rasa mendalam
Sayangku yakinlah akan cintaku     
Yang ku persembahkan seutuhnya untukmu     
Ooo kasihku jangan pernah kau ragukan  
Luasnya cintaku yang ku beri untukmu
Genggamlah tanganku ini sayang       
Cintaku telah tertambat mati untukmu
Selamanya..
Hanya dirimu yang selalu ada dalam hatiku     
Selamanya…
Tentang dirimu kau selalu hadir dalam mimpiku      
Engkau satu cintaku selamanya
Genggamlah tanganku ini sayang       
Cintaku telah tertambat mati untukmu
Selamanya..
Hanya dirimu yang selalu ada dalam hatiku     
Selamanya…
Tentang dirimu kau selalu hadir dalam mimpiku
Selamanya..
Hanya dirimu yang selalu ada dalam hatiku
Selamanya…
Tentang dirimu kau selalu hadir dalam mimpiku 
Engkau satu cintaku selamanya

Special For You PiiPoo
Loph Mimikri

MAKALAH TEKNOLOGI PEMBELAJARAN AKUNTANSI

Diposting oleh Neng Rumz di 06.34 0 komentar

BAB II
PEMBAHASAN

A.    SEJARAH TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

a.    Periode 1932 – 1959
Sceattler menjelaskan bahwa konsep ilmu pengetahuan alam tentang teknologi instruksional biasanya berarti penggunaan ilmu pengetahuan alam dan teknologi rekayasa, seperti projektor, tape recorder, televisi dan teaching mekanik untuk menyajikan sekolompok materi instruksional, cirinya adalah bahwa konsep ini memandang berbagai media sebagai pembantu untuk mengajar dan berkecendrungan untu lebih memperhatikan alat dan prosedur dari pada memperhatikan perbedaan individual siswa atau materi pelajaran.
b.   Periode 1960 – 1969.
Beberapa kejadian memberikan masukan terhadap prgeseran teoritis secara besar besaran berkenan dengan teknologi intruksional pada akhir tahun 1950 dan awal 1960an, terutama peritiwa peluncuran sputnik pada tahun 1957 yang mencengangkan dunia. Akibat dari itu, terutama di Amerika, sekolah dikritik karena kegagalannya mengajarkan science dan matematika dalam kapaitas yang cukup.
Karena itu tekanan lebih dialamatkan kepada teknologi instruksional, akibatnya terdapat dua konstruk teoritis muncul secar bersamaan yang mempengaruhi lapangan teknologi instruksional. Pertama yaitu pengaruh yang kuat dari aliran behaviorisme terhadap semua pendekatan belajar dan yang kedua adalah pendekatan sistem sistem yang datang dari teknik mesin dan teknologi. Gerakan yang berbeda ini akhirnya melahirkan dan saling melengkapi yang disebut dengan Pengajaran Terprogram. Gerakan kaum behavioris melahirkan pegembangan tujuan behavioral, karena diperlukan perumusan tingkah laju lebih lanjut dalam merancang sebuah proses pembelajaran.
c.    Periode 1970 – 1983.
Mendekati akhir tahun 1970, muncul kembali pendekatan kognitif dalam pembelajaran. Banyak ahli pikologi yang mengsulakan hal tersebut, salah satunya Wittrock.menurutnya penekatan kognitif berimplikasi bahwa belajar dan pengajaran secara ilmiah akan lebih produktif bila dipelajari sebagai sesuatu yang bersifat internal, yakni suatu proses kognitif berperantara dari pada sebagai produk langsung dari lingungan , orang atau faktor eksternal lainnya.
d.   Periode 1983 – muthakir.
Pada masa ini berlangsung kekacau balauan akibat pertengan dari landasan teoritik teknologi instruksional. Perbedaan pendapat ini terutama dialamatkan kepada para perintis audio Visual. Seperti Salomon, yang menganggap audio visual itu sebagai agen informasi dan bukan sebagai stimulus yang langsung untuk respon tertentu. Lebih lanjut mereka berpendapat bahwa media tidak lebih dari kendaraan yang menganku para ahli ke konfrensi pemecahan masalah dan member sumbangan terhadappemahaman para ahli tentang masalah tersebut.
Beberapa para ahli menyebutnya demikian dan mereka menjelaskan perkembangan teknologi pembelajaran ke dalam beberapa masa sejarah, diantaranya:
a.       Metode Kaum Sofi.
Perkembangan dari berbagai metoda pengajaran merupakan tanda lahirnya teknologi pengajaran yang dikenal saat ini. Beberapa pendidik pada masa lampau, yaitu golongan Sofi di Yunani, para ahli pendidikan memandang menduga kaum Sofi merupakan kaum teknologi pengajaran yang pertama.
Mereka menyampaikan pelajaran dengan berbagai cara dan teknik . mula mula mereka menyampaikan bahan pelajaran yang telah disampaikan secara matang, kemudian mereka melanjutkan dengan perdebatan yang dilakukan dengan secara bebas, pada saat itulah proses kegiatan belajar itu berlangsung. Kemudian jika ada minat dari mayarakat untuk belajar, akan dibuat kontrak dan untuk kemudian menjadi sistem tutor. Pandangan ajaran kaum Sofi didasarkan atas :
Ü Bahwa manusia itu berkembang secara evolusi. Seorang dapat berkembang dengan teratur tahap demi tahap menuju kepada peradaban yang lebih tinggi. Melalui teknologilah permbeelajaran dapat diarahkan secara efektif.
Ü Bahwa proses evaluasi itu berlagsung terus, terutama aspk-aspek moral dan hukum.
Ü Sejarah dipandang sebagai gerak perkembangan yang bersifat evousi berkelanjutan.
Ü Demokrasi dan persamaan sebagai sikap masyarakat merupakan kaidah umum.
Ü Bahwa asas teori pengetahuan bersifat progresif, pragmatis, empiris dan behavioristik.
b.      Metode Socrates
Bentuk pengajaran lebih ke dalam bentuk berfilsfat, metode yang dipakai disebut dengan Maieutik atau menguraikan, yng sekarang dikenal dengan nama metode inkuiri. Pelaksanaanny berlangung dengan cara take and give of conversation. Dengan cara memberikan pertanyaan yang mengarah kepada suatu masalah tertentu. Pada dasarnya Socrates mengajarkan tentang mencari pengertian, yaitu suatu bentuk tetap dari sesuatu.
c.       Metode Abelard.
Metode Abelard ini berlangsung pada masa pemerintahan Karel Agung di Eropa. Metode yang di pakai bertujuan untuk membentuk kelmpok pro dan kontra terhadap suatu materi. Guru tidak memberikan jawaban final tetapi siswalah yang akan menyimpulka jawaban itu sendiri. Metoda ini biasa disebut dengan ‘ Sic et Non’ atau setuju atau tidak.
d.      Metoda Lancaster
Metode Lancerter ini dalam bentuk sistem Monitoring yang merupakan bentuk pengajaran yang unik, meliputi pengorganisasian kelas, materi pelajaran sesuai dengan rencanannya yang meningkat dan dikelola secara ekonomis. Lancaster mempelajari konstruksi kelas kusus yang dapat mendayagunakan secara efektif penggunaan media pengajaran dan pengelompokan siswa. Dalam sistem pengajaran Lacaster, pemakaian media pengajaran masih sederhana. Seperti penggunaan pasir dalam melatih siswa menulis.
e.       Metoda Pestalozi.
Pengamatan pada alam merupakan landasan utama dari proses daktiknya. Pengetahuan bermula dari adanya pengamatan dan pengamatan menimbulkan pengertian, selanjutnya pengertian yang bari itu menimbulkan pengertian yang selanjutnya pengertiaan tersebut bergabung dengan yang lama untuk menjadi sebuah pengetahuan. Dan dapat dikatakan bahwa perintisan ke arah pendayagunaan perangkat keras ata hardware sebenarnya telah dimulai pada masa Pestazoli ini.

f.       Metode Froebel
Metode Froebel didasarkan kepada metodologi dan pandangan filsafafnya yang intinya mengatakan bahwa pendidkan masa kanak kanak merupakan hal paling penting untuk keseluruhan kehidupnnya. Karena itulah Froebel mendikrikan Kindergarten atau yang lebih dikenal dengan Taman Kanak-kanak. Metode pengajaran Kindergasten dari Froebel meliputi kegiatan berikuti :
1)      Bermain dan bernyanyi
2)      Membentuk dengan melakukan kegiatan.
3)      Grift dan Occupation.
g.      Metoda Friedrich Herbart.
Praktek pendidikan Herbert terlihat adanya pengaruh Freobert terutama pada aspek pengembangan moral sebagai tujuan utama pendidikan. Metoda instruksionalnya didasarkan kepada ilmu jiwa yang sistematis. Dengan demikian siswa secara pikologis dibentuk oleh gagasan yang datang dari luar.

B.     PENGERTIAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
Kata teknologi sering dipahami oleh orang awam sebagai sesuatu yang berupa mesin atau hal-hal yang berkaitan dengan permesinan, namun sesungguhnya teknologi pendidikan memiliki makna yang lebih luas, karena teknologi pendidikan merupakan perpaduan dari unsur manusia, mesin, ide, prosedur, dan pengelolaannya (Hoba, 1977) kemudian pengertian tersebut akan lebih jelas dengan pengertian bahwa pada hakikatnya teknologi adalah penerapan dari ilmu atau pengetahuan lain yang terorganisir ke dalam tugas-tugas praktis (Galbraith, 1977).
Keberadaan teknologi harus dimaknai sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dan teknologi tidak dapat dipisahkan dari masalah, sebab teknologi lahir dan dikembangkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh manusia. Berkaitan dengan hal tersebut, maka teknologi pendidikan juga dapat dipandang sebagai suatu produk dan proses (Sadiman, 1993). Sebagai suatu produk teknologi pendidikan mudah dipaham. Pengertian teknologi pembelajaran menurut beberapa ahli sesuai dengan arah perkembangan teknologi pembelajaran :
Menurut Silber 1970 “Teknologi Pembelajaran adalah pengembangan (riset, desain, produksi, evaluasi, dukungan-pasokan, pemanfaatan) komponen sistem pembelajaran (pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar) serta pengelolaan usaha pengembangan (organisasi dan personal) secara sistematik, dengan tujuan untuk memecahkan masalah belajar”.
Menurut AECT 1994 “Teknologi Pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta evaluasi tentang proses dan sumber untuk belajar.”
Beberapa orang beranggapan bahwa pengertian teknologi pendidikan itu sama dengan teknologi pembelajaran. Namun secara teoritis sebenarnya hal itu tidak benar. Persamaan pendidikan dan pembelajaran adalah semua akan mencapai tujuan jika pembelajaran bermakna dengan pengajaran yang tepat. Sebaliknya pendidikan tidak akan mencapai tujuan jika pembelajaran tidak bermakna dengan pengajaran yang tidak tepat. Karena tujuan utama teknologi pembelajaran dan teknologi pendidikan adalah untuk memecahkan masalah belajar atau memfasilitasi pembelajaran dan untuk meningkatkan kinerja.

C.     KAWASAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
Ada lima domain atau bidang garapan teknologi pembelajaran atau teknologi instruksional berlandaskan definisi AECT 1994, yaitu desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian. Kelima hal ini merupakan kawasan (domain) dari bidang teknologi pembelajaran.
1.      Kawasan Desain
Yang dimaksud dengan desain disini adalah proses untuk menentukan kondisi belajar dengan tujuan untuk menciptakan strategi dan produk. Kawasan desain bermula dari gerakan psikologi pembelajaran, terutama diilhami dari pemikiran B.F. Skinner (1954) tentang teori pembelajaran berprogram (programmed instructions). Selanjutnya, pada tahun 1969 dari pemikiran Herbert Simon yang membahas tentang preskriptif tentang desain turut memicu kajian tentang desain. Pendirian pusat-pusat desain bahan pembelajaran dan terprogram, seperti “Learning Resource and Development Center” pada tahun 1960 semakin memperkuat kajian tentang desain. Dalam kurun waktu tahun 1960-an dan 1970-an, Robert Glaser, selaku Direktur dari Learning Resource and Development Center tersebut menulis dan berbicara tentang desain pembelajaran sebagai inti dari Teknologi Pendidikan.
Aplikasi teori sistem dalam pembelajaran melengkapi dasar psikologi pembelajaran tersebut. Melalui James Finn dan Leonard Silvern, pendekatan sistem pembelajaran secara bertahap mulai berkembang menjadi suatu metodologi dan mulai memasukkan gagasan dari psikologi pembelajaran.
Perhatian terhadap desain pesan pun berkembang selama akhir 1960-an dan pada awal 1970-an. Kolaborasi Robert Gagne dengan Leslie Briggs telah menggabungkan keahlian psikologi pembelajaran dengan bakat dalam desain sistem yang membuat konsep desain pembelajaran menjadi semakin hidup.
Kawasan Desain paling tidak meliputi empat cakupan utama dari teori dan praktek, yaitu : (1) Desain Sistem Pembelajaran; (2) Desain Pesan; (3) Strategi Pembelajaran; (4) Karakteristik Pembelajar.
Desain Sistem Pembelajaran yaitu prosedur yang terorganisasi, meliputi : langkah-langkah : (a) penganalisaan (proses perumusan apa yang akan dipelajari); (b) perancangan (proses penjabaran bagaimana cara mempelajarinya); (c) pengembangan (proses penulisan dan pembuatan atau produksi bahan-bahan pelajaran); (d) pelaksanaan/aplikasi (pemanfaatan bahan dan strategi) dan (e) penilaian (proses penentuan ketepatan pembelajaran).
Desain Sistem Pembelajaran biasanya merupakan prosedur linier dan interaktif yang menuntut kecermatan dan kemantapan. Agar dapat berfungsi sebagai alat untuk saling mengontrol, semua langkah –langkah tersebut harus tuntas.
Desain Pesan yaitu perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari pesan agar terjadi komunikasi antara pengirim dan penerima, dengan memperhatikan prinsip-prinsip perhatian, persepsi,dan daya tangkap. Fleming dan Levie membatasi pesan pada pola-pola isyarat, atau simbol yang dapat memodifikasi perilaku kognitif, afektif dan psikomotor. Desain pesan berkaitan dengan hal-hal mikro, seperti : bahan visual, urutan, halaman dan layar secara terpisah.
Desain harus bersifat spesifik, baik tentang media maupun tugas belajarnya. Hal ini mengandung makna bahwa prinsip-prinsip desain pesan akan berbeda, bergantung pada jenis medianya, apakah bersifat statis, dinamis atau kombinasi keduanya (misalnya, suatu potret, film, atau grafik komputer) dan juga apakah tugas belajarnya tentang pembentukan konsep, pengembangan sikap, pengembangan keterampilan, strategi belajar atau hafalan.
Strategi Pembelajaran yaitu spesifikasi untuk menyeleksi serta mengurutkan peristiwa belajar atau kegiatan belajar dalam suatu pelajaran. Teori tentang strategi pembelajaran meliputi situasi belajar dan komponen belajar/mengajar. Seorang desainer menggunakan teori atau komponen strategi pembelajaran sebagai prinsip teknologi pembelajaran. Dalam mengaplikasikan suatu strategi pembelajaran bergantung pada situasi belajar, sifat materi dan jenis belajar yang dikehendaki.
Karakteristik Pembelajar yaitu segi-segi latar belakang pengalaman pembelajar yang mempengaruhi terhadap efektivitas proses belajarnya. Karaketeristik pembelajar mencakup keadaan sosio-psiko-fisik pembelajar. Secara psikologis, yang perlu mendapat perhatian dari karakteristik pembelajar yaitu berkaitan dengan dengan kemampuannya (ability), baik yang bersifat potensial maupun kecakapan nyata dan kepribadiannya, seperti, sikap, emosi, motivasi serta aspek-aspek kepribadian lainnya.
2.      Kawasan Pengembangan
Kawasan pengembangan berakar pada produksi media. Melalui proses yang bertahun-tahun perubahan dalam kemampuan media ini berakibat pada perubahan kawasan. Walaupun perkembangan buku teks dan alat bantu pembelajaran yang lain (teknologi cetak) mendahului film, namun pemunculan film merupakan tonggak sejarah dari gerakan audio-visual ke era Teknologi Pembelajaran sekarang ini.
Di dalam kawasan pengembangan terdapat keterkaitan yang kompleks antara teknologi dan teori yang mendorong terhadap desain pesan maupun strategi pembelajarannya . Pada dasarnya kawasan pengembangan terjadi karena : (1) pesan yang didorong oleh isi; (2) strategi pembelajaran yang didorong oleh teori; dan (3) manifestasi fisik dari teknologi – perangkat keras, perangkat lunak, dan bahan pembelajaran.
3.      Kawasan Pemanfaatan
Kawasan pemanfaatan mungkin merupakan kawasan Teknologi Pembelajaran, mendahului kawasan desain dan produksi media pembelajaran yang sistematis. Kawasan ini berasal dari gerakan pendidikan visual pada dekade pertama abad ke 20, dengan didirikannya museum-museum. Pada tahun-tahun awal abad ke-20, guru mulai berupaya untuk menggunakan film teatrikal dan film singkat mengenai pokok-pokok pembelajaran di kelas.
Pemanfaatan Media; yaitu penggunaan yang sistematis dari sumber belajar. Proses pemanfaatan media merupakan proses pengambilan keputusan berdasarkan pada spesifikasi desain pembelajaran. Misalnya bagaimana suatu film diperkenalkan atau ditindaklanjuti dan dipolakan sesuai dengan bentuk belajar yang diinginkan. Prinsip-prinsip pemanfaatan juga dikaitkan dengan karakteristik pembelajar. Seseorang yang belajar mungkin memerlukan bantuan keterampilan visual atau verbal agar dapat menarik keuntungan dari praktek atau sumber belajar.
4.      Kawasan Pengelolaan
Pengelolaan meliputi pengendalian Teknologi Pembelajaran melalui: perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervisi. Kawasan pengelolaan bermula dari administrasi pusat media, program media dan pelayanan media. Pembauran perpustakaan dengan program media membuahkan pusat dan ahli media sekolah. Program-program media sekolah ini menggabungkan bahan cetak dan non cetak sehingga timbul peningkatan penggunaan sumber-sumber teknologikal dalam kurikulum.
Dengan semakin rumitnya praktek pengelolaan dalam bidang teknologi pembelajaran ini, teori pengelolaan umum mulai diterapkan dan diadaptasi. Teori pengelolaan proyek mulai digunakan, khususnya dalam proyek desain pembelajaran. Teknik atau cara pengelolaan proyek-proyek terus dikembangkan, dengan meminjam dari bidang lain. Tiap perkembangan baru memerlukan caraa pengelolaan baru pula.
Pengelolaan Proyek; meliputi : perencanaan, monitoring, dan pengendalian proyek desain dan pengembangan. Pengelolaan proyek berbeda dengan pengelolaan tradisional (line and staff management) karena : (a) staf proyek mungkin baru, yaitu anggota tim untuk jangka pendek; (b) pengelola proyek biasanya tidak memiliki wewenang jangka panjang atas orang karena sifat tugas mereka yang sementara, dan (c) pengelola proyek memiliki kendali dan fleksibilitas yang lebis luas dari yang biasa terdapat pada organisasi garis dan staf.
Para pengelola proyek bertanggung jawab atas perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian fungsi desain pembelajaran atau jenis-jenis proyek yang lain. Peran pengelola proyek biasanya berhubungan dengan cara mengatasi ancaman proyek dan memberi saran perubahan internal.
5.      Kawasan Penilaian
Dalam kawasan penilaian dibedakan pengertian antara penilaian program, proyek, produk. Penilaian program-evaluasi yang menaksir kegiatan pendidikan yang memberikan pelayanan secara berkesinambungan dan sering terlibat dalam penyusunan kurikulum. Sebagai contoh misalnya penilaian untuk program membaca dalam suatu wilayah persekolahan, program pendidikan khusus dari pemerintah daerah, atau suatu program pendidikan berkelanjutan dari suatu universitas.
Penilaian proyek-evaluasi untuk menaksir kegiatan yang dibiayai secara khusus guna melakukan suatu tugas tertentu dalam suatu kurun waktu. Contoh, suatu lokakarya 3 hari mengenai tujuan perilaku. Kunci perbedaan antara program dan proyek ialah bahwa program diharapkan berlangsung dalam yang tidak terbatas, sedangkan proyek biasanya diharapkan berjangka pendek. Proyek yang dilembagakan dalam kenyataannya menjadi program.
Penilaian bahan (produk pembelajaran) – evaluasi yang menaksir kebaikan atau manfaat isi yang menyangkut benda-benda fisik, termasuk buku, pedoman kurikulum, film, pita rekaman, dan produk pembelajaran lainnya.

D.    ALASAN DITERAPKANNYA TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah penduduk yang sangat besar dengan penyebaran penduduk yang tak merata. Selain itu juga tingkat pendapatan masyarakat yang tak merata. Akibat dari penyebaran penduduk yang tak merata dan tingkat ekonomi masyarakat yang rendah, berakibat pada tingkat pendidikan masyarakat dan kurang meratanya pendidikan yang diterima masyarakat.
Berbagai macam kendala dalam pendidikan yang terjadi di Indonesia dapat diselesaiakan dengan pendekatan teknologi, yaitu teknologi pendidikan. teknologi pendidikan berusaha memecahkan dan atau memfasilitasi pemecahan masalah belajar pada manusia sepanjang hayat, di mana saja, dengan cara apa saja, dan oleh siapa saja. Terdapat beberapa alasan diterapkannya teknologi pendidikan, yaitu:
1. Adanya orang-orang belajar yang belum cuku memperoleh perhatian tentang kebutuhannya, kondisinya, dan tujuannya.
2. Adanya si belajar yang tidak cukup memperoleh pendidikan dari sumber-sumber sedekala (tradisional), dan karena itu perlu dikembangkan dan digunakan sumber-sumber baru.           
3. Adanya sumber-sumber baru berupa: orang, pesan, bahan, alat, cara-cara tertentu dalam memanfaatkannya.
4. Adanya kegiatan yang bersistem dalam mengembangkan sumber-sumber belajar yang bertolak dari landasan teori tertentu dan hasil penelitian, yang kemudian dirancang, dipilih, diproduksi, disajikan, digunakan, disebarluaskan, dinilai, dan disempurnakan.
5. Adanya pengelolaan atas kegiatan belajar yang memanfaatkan berbagai sumber, kegiatan menghasilkan dan atau memilih sumber belajar, serta orang dan lembaga yang terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan tersebut.

E.     PERAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN TERHADAP PEMBAHARUAN PENDIDIKAN
Penerapan program teknologi pendidikan di Indonesia berawal pada tahun 1952 dimana Jawatan Pendidikan Masyarakat menyelenggarakan siaran radio pengajaran yang diperuntukkan kepada para pelajar pejuang. Kemudian disusul terbentuknya Teaching Aids Centre dan Science Teaching Centre (TAC/STC) yang berpusat di Bandung. Hingga pada masa orde baru dalam Rumusan Pendidikan pada PELITA I (1969/1970-1973/1974) ditetapkan “…digunakan media massa: radio dan televisi untuk peningkatan mutu sekolah dasar”.     
Perkembangan selanjutnya adalah program SD Pamong (Pendikan Anak oleh Masyarakat, Orang tua, dan Guru) yang di eksperimenkan pada tahun 1974. Sistem pembelajaran yang digunakan pada SD Pamong adalah pembelajaran berprograma dengan menggunakan tutor dan modul. Selain SD Pamong, pemanfatan pembelajaran berprograma digunakan pada Kelompok Belajar setingkat SD yang pada awalnya untuk pemertaan pendidikan hingga wajib belajar. Perluasaan kegiatannya tidak hanya pada tingkat SD, beranjak pada tingkat SMP dengan pola Kejar dan SMP Terbuka.      
Belajar jarak jauh memanfaatkan belajar mandiri dengan menggunakan modul serta teknologi komunikasi, seperti radio. Belajar jarak jauh di Indonesia adalah pada Universitas Terbuka, dimana cara belajarnya dengan menggunakan modul, tutor (dosen), dan memanfaatkan juga program pembelajaran lewat siaran radio (biasanya bekerja sama dengan RRI). Perkembangan salanjutnya dari belajar jarak jauh tidak hanya pada UT, tapi juga pada pendidikan di bawahnya. Saat ini kita kenal dengan Homeschooling, yaitu pendidikan yang kegiatan belajarnya di rumah yang diselenggarakan oleh orang tua serta guru. Sumber belajar pada belajar jarak jauh, dewasa ini tidak hanya sekedar dari siaran radio dan modul, tapi telah mengalami perkembangan lewat internet (Web).      
Siaran radio pendidikan merupakan program radio yang menggunakan prinsip teknologi pendidikan. Program radio pendidikan di Indonesia dimanfaatkan oleh Universitas Terbuka dalam penyampaian materi perkuliahan yang bekerja sama dengan RRI. Banyak ragam program radio yang ditujukan untuk pendidikan, misalnya untuk program penyuluhan pertanian, Keluarga Berencana. Sangat besar sekali peran radio untuk kegiatan pendidikan di Indonesia, karena bisa menjangkau sampai di daerah terpencil.
Program televisi pendidikan di Indonesia di mulai secara profesional oleh Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) pada 23 Januari 1991. Program pendidikan pada TPI di tujukan pada pendidikan luar sekolah, dalam hal ini adalah SMP Terbuka atau Kejar Paket B. Program tersebut berisi tentang materi pelajaran yang sesuai dengan kurikulum. Selain program yang ditujukan untuk pendidikan sekolah, terdapat juga program pendidikan non-sekolah, seperti program penyuluhan pertanian, peternakan, ilmu pengetahuan umum. Keberlangsungan program TPI di Indonesia tak berlangung lama, karena tak adanya dukungan dari masyarakat dan kekurang jelasan pemanfaatannya.
Perkembangan teknologi internet pun tak luput dimanfaatkan untuk pendidikan. Banyak sekali Web pendidikan di temukan di internet. Peran teknologi pendidikan di internet untuk pendidikan sangat besar sekali. Salah satu contoh Web pendidikan yaitu Jaringan Pendidikan Nasional (Jardiknas) yang diselenggarakan oleh Pustekom. Jardiknas menyediakan berbagai macam pilihan program, misalnya untuk program pembelajaran SD, SMP, SMA, dan SMK, serta program lainnya. Jardiknas juga menyediakan layanan untuk pembelajaran secara on-line, dimana pebelajar melakukan kegiatan belajarnya dengan memanfaatkan internet dan test dilakukan secara on-line dimana pebelajar akan langsung memperoleh umpan balik secara langsung.
Beberapa perguruan tinggi di Indoensia telah memanfaatkan internet untuk kegiatan belajar para mahasiswanya. Selain itu, guru dan dosen telah memanfaatkan internet untuk menunjang kegiatan pembelajaran di luar kelas. Dan tak ketinggalan, pihak swasta (diluar pemerintah) juga membuat web untuk pendidikan. Kemudahan dalam mengakses internet pada saat ini membuat internet menjadi salah satu teknologi komunkasi yang paling banyak diminati untuk dikembangkan dan dimanfaatkan.
Pengembangan komputer pembelajaran pada saat ini berkembang sangat pesat. Banyak ragam dan pilihan ditawarkan para pengembang program pembelajaran. Komputer pembelajaran atau CAI (Computer Assisted of Instructional) ada dalam bentuk tutorial dan media pembelajaran. Peran komputer pembelajaran di Indonesia sangat besar sekali. Kemudahan dalam pemanfaatannya membuat program komputer pembelajaran banyak dimanfaatkan di dalam sekolah maupun di luar sekolah untuk kepentingan belajar ssecara mandiri.
Selain yang telah diuraiakan di atas, peran teknologi pendidikan di Indonesia adalah perannya di sekolah dan pelaksanaan kurikulum.
Beberapa sekolah yang maju telah mengguakan prinsip-prinsip teknologi pendidikan dalam mengelola dan memanfaatakan media dan sumber belajar. Peran teknologi pendidikan di kurikulum adalah terletak pada desain sistem pembelajaran dan pelaksanaan pembelajarannya. Pada desain sistem pembelajaran adalah bagaimana menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
Peran teknologi pendidikan pada pelaksanaan kurikulum pada saat ini yang menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP) adalah pada pemanfaatan media dan sumber belajar serta pada cara tingkat pencapaian ketuntasan belajar. Pada pencapaian tingkat ketuntasan belajar yang biasa disebut dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah menggunakan program pengayaan dan remedial yang menggunakan prinsip belajar berprograma dalam hal test. Yaitu, dimana para pebelajar yang belum menguasai sesuai dengan kriteria tertentu harus melakukan remidial, dan bagi siswa yang telah menguasai sesuai dengan kriteria tertentu diadakan pengayaan.           
Peran teknologi pendidikan di Indonesia telah berjalan lama sekali dan telah membumi tanpa kita sadari. Peran radio untuk kepentingan pendidikan di Indonesia sangat besar hingga saat ini. Televisi membawa perubahan penyampaian program pendidikan dari audio ke audio visual. Dalam usaha pemerataan pendidikan dilaksanakan pendidikan belajar mandiri dengan belajar berprograma dan belajar jarak jauh. Perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia tak lepas dari sentuhan teknlogi pendidikan dengan memanfaatkannya untuk program pendidikan. Peran teknologi pendidikan di sekolah pun sangat kuat, yaitu dalam hal pengelolaan, pemanfaatan media dan sumber belajar dan pelaksanaan kurikulum.

F.      PENGEMBANGAN TEKNOLOGI SEBAGAI BAHAN AJAR
Bahan ajar dalam pendidikan teknologi dikembangkan atas dasar: (1) pokok-pokok bahasan yang paling essensial dan representatif untuk dijadikan objek belajar bagi pencapaian tujuan pendidikan, dan (2) pokok bahasan,konsep, serta prinsip sebagai objek belajar yang memungkinkan peserta didik dapat mengembangkan dan memiliki hubungan untuk berkembang, mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkugan, dan memanfaatkannya untuk memecahkan masalah-masalah yang tidak teramalkan. Atas dasar landasan pemikiran tersebut, maka ruang lingkup kajian pendidikan teknologi yang dikembangkan dapat mencakup sebagai berikut:
a.       Pilar teknologi, yaitu aspek-aspek yang diproses untuk menghasilkan sesuatu produk teknologi yang merupakan bahan ajar tentang materi/bahan, energi, dan informasi
b.      Domain teknologi, yaitu suatu fokus bahan kajian yang digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan bahan pelajaran yang terdiri atas:(1) teknologi dan masyarakat, (2) produk teknologi dan sistem, dan (3) perancangan dan pembuatan karya teknologi.
c.       Area teknologi, yaitu batas kawasan teknologi dalam program pendidikan teknologi, hal ini antara lain teknologi produksi, teknologi komunikasi, teknologi energi, dan bioteknologi.

Oleh : ARUM HERNAWATI 
K7409020
PENDIDIKAN AKUNTANSI 


Senin, 19 Maret 2012

Hansen oh Mowen

Diposting oleh Neng Rumz di 05.57 0 komentar

Perilaku Biaya Aktivitas

Dasar-dasar Perilaku Biaya
Perilaku biaya adalah istilah umum untuk mendiskripsikan apakah biaya berubah seiring dengan perubahan keluaran. Biaya-biaya bereaksi pada perubahan keluaran dengan berbagai cara. Pembahasan mengenai biaya tetap, biaya variable, dan biaya campuran akan dimulai dengan melihat kemungkinan-kemungkinan yang paling sederhana.

Biaya Tetap
Biaya yang timbulnya tetap sama ketika keluaran berubah disebut biaya tetap. Biaya tetap adalah biaya yang dalam jumlah keseluruhan tetap konstan dalam rentang yang relevan ketika tingkat keluaran aktivitas berubah. Perlu diperhatikan bahwa jumlah biaya tetap tidak bergantung pada ukuran keluaran. Meskipun jumlah biaya tetap tidak berubah saat keluaran meningkat, biaya tetap per unit akan berubah karena biaya tetap disebar ke lebih banyak keluaran.

Biaya Variabel
Sementara biaya tetap tidak berubah saat terjadi perubahan keluaran, biaya variabel berubah sesuai dengan perubahan keluaran. Biaya variabel adalah biaya yang dalam jumlah keseluruhan bervariasi secara proporsional terhadap perubahan keluaran. Jadi, biaya variabel naik ketika keluaran naik dan akan turun ketika keluaran turun. Biaya variabel dapat juga dinyatakan dengan persamaan linier. Jumlah biaya variabel bergantung pada tingkat penggerak. Hubungan ini dapat dideskripsikan :
        Jumlah biaya variabel = biaya variabel per unit  x  jumlah unit

Biaya Campuran
Biaya campuran adalah biaya yang memiliki komponen yang tetap dan variabel. Persamaan linier untuk biaya campuran :
        Jumlah biaya = Biaya tetap  x  Jumlah biaya variabel

Mengklasifikasikan Biaya Sesuai dengan Perilaku
Dalam menilai perilaku biaya yang dilakukan pertama kali adalah mempertimbangkan batasan waktu. Kemudian, sumber daya yang dibutuhkan dan keluaran aktivitas harus diidentifikasi. Terakhir, masukan dan keluaran harus diukur dan pengaruh perubahan keluaran pada biaya aktivitas ditentukan.

Batasan Waktu
Penentuan suatu biaya merupakan biaya tetap atau variabel bergantung pada batasan waktu. Menurut ilmu ekonomi, dalam jangka panjang semua biaya adalah variabel. Dalam jangka pendek paling tidak satu biaya adalah tetap.
Suatu proses yang menggunakan beberapa bahan baku dan membentuknya menjadi selang penyiram taman. Keluaran proses ini adalah jumlah panjang selang. Ketika jumlah panjang selang berubah, bahan baku langsung yang digunakan secara relative mudah disesuaikan (perusahaan membeli bahan baku langsung lebih banyak seiring peningkatan keluaran dan menguranginya seiring penurunan keluaran).
Untuk tenaga kerja. Pada beberapa keadaan, suatu perusahaan mungkin dapat mempekerjakan dan memberhentikan karyawannya dengan relative cepat. Pada keadaan tersebut biaya tenaga kerja langsung dapat diperlakukan sebagai biaya vaiabel.
Lama dari periode jangka pendek bergantung pada pertimbangan subjektif manajemen dan tujuan dilakukannya perkiraan perilaku biaya tersebut.

Sumber Daya dan Ukuran Keluaran
Setiap aktivitas memerlukan sumber daya untuk menyelesaikan tugas yang harus dilakukan. Sumber daya dapat meliputi bahan baku, energi atau bahan bakar, tenaga kerja, dan modal. Masukan-masukan ini digabungkan untuk memproduksi suatu keluaran.
Istilah lain untuk ukuran keluaran adalah penggerak. Penggerak aktivitas merupakan faktor-faktor penyebab yang dapat diamati yang mengukur jumlah sumber daya yang digunakan objek biaya. Penggerak aktivitas menjelaskan perubahan dalam biaya aktivitas dengan mengukur perubahan dalam penggunaan aktivitas atau keluaran.Penggerak aktivitas dibagi menjadi 2 kategori umum yaitu : 

1. penggerak produksi (tingkat unit)
Penggerak produksi menjelaskan perubahan dalam biaya ketika unit yang diproduksi berubah. Jumlah bahan baku langsung, jam-kilowatt yang digunakan untuk menjalankan mesin produksi, dan jumlah jam tenaga kerja langsung adalah contoh-contoh penggerak produksi. Dengan kata lain, keluaran juga meningkat saat jumlah pemakaian bahan baku, jam-kilowatt, dab jumlah jam tenaga kerja langsung meningkat.

2. penggerak tingkat non unit.
Penggerak tingkat nonunit menjelaskan perubahan dalam biaya ketika faktor-faktor lain berubah. Dalam sistem biaya berdasarkan fungsi perilaku biaya diasumsikan hanya didiskripsikan oleh penggerak tingkat unit. Sistem berdasarkan aktivitas menggunakan penggerak tingkat unit dan nonunit.

Aktivitas, Penggunaan Sumber Daya, dan Perilaku Biaya
Perilaku biaya jangka panjang dan jangka pendek berhubungan dengan aktivitas dan sumber daya yang diperlukan untuk melakukannya. Kapasitas adalah kemampuan actual atau potensial untuk melakukan sesuatu. Jadi dalam pembahasan mengenai kapasitas suatu aktivitas hal yang didiskripsikan adalah jumlah aktivitas yang dapat dilakukan perusahaan. Kapasitas yang diperlukan berhubungan dengan tingkat dimana aktivitas dikerjakan secara efisien. Tingkat yang efisien atas kinerja aktivitas disebut kapasitas praktis. Untuk mengetahui bagaimana hal tersebut terjadi dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi perilaku biaya, penting untuk mengetahui sumber daya yang fleksibel dan terikat.

Sumber Daya yang Terikat
Suatu perusahaan akan sangat baik jika hanya membeli sumber daya yang diperlukan tepat saat sumber daya tersebut diperlukan. Misalnya bahan baku langsung dibeli saat dibutuhkan dan dengan jumlah yang sesuai kebutuhan. Jenis sumber daya ini disebut sumber daya fleksibel. Sumber daya ini di pasok dan digunakan saat dibutuhkan. Contohnya adlah bahan baku dan energy. Tidak terdapat kapasitas yang tidak digunakan untuk kategori sumber daya ini karena jumlah sumber daya yang digunakan sama dengan jumlah yang dibeli. Karena biaya sumber daya yang dipasok ketika diperlukan sama dengan biaya sumber daya yang digunakan, jumlah sumber daya naik ketika permintaan untuk sumber daya tersebut naik. Oleh karena itu, biaya sumber daya fleksibel merupakan biaya variabel.

Sumber Daya Terikat
Adalah sumber daya yang dipasok sebelum penggunaan, mereka di dapat dengan menggunakan kontrak eksplisit atau implicit untuk memperoleh jumlah sumber daya tertentu tanpa memandang apakah jumlah sumber daya yang tersedia digunakan secara penuh atau tidak. Sumber daya terikat dapat memiliki kapasitas yang tidak terpakai karena kapasitas yang tersedia lebih banyak dari pada yang digunakan.sumber daya terikat untuk jangka yang lebih pendek ini disebut sebagai biaya tetap diskresi. Biaya ini adalah biaya yang terjadi karena perolehan kapasitas aktivitas jangka pendek.

Perilaku Biaya Bertahap
Biaya bertahap menampilkan tingkat biaya yang konstan untuk rentang keluaran tertentu dan pada titik tertentu naik ke tingkat biaya lebih tinggi dimana biaya tersebut tidak berubah untuk rentang keluaran yang sama. Hal-hal yang menunjukkan perilaku biaya bertahap harus dibeli dalam jumlah tertentu. Lebar setiap tahap menunjukkan rentang keluaran yang mengharuskan diperolehnya sumber daya dalam jumlah tertentu.
Biaya satu pesana perubahan adalah suatu kombinasi dari biaya tetap dan biaya variabelnya. Untuk menghitung biaya tetap per unit tariff aktivitas tetap perlu dihitung lebih dahulu.

Tarif aktivitas tetap =  jumlah biaya terikat  :   jumlah kapasitas yang tersedia.

Tarif aktivitas variabel = jumlah biaya sumber daya flaksibel  :  kapasitas yang digunakan

Sistem penghitungan biaya berdasarkan fungsi umumnya hanya menyediakan informasi tentang biaya sumber daya yang dibeli. Dilain pihak sistem manajemen berdasarkan aktivitas memberikan informasi tentang banyaknya aktivitas yang digunakan dan biaya penggunaannya. 

Implikasi-implikasi untuk Pengendalian dan Pengambilan Keputusan
Sistem pengendalian operasional mendorong para manajer untuk lebih memperhatikan pengendalian atas penggunaan dan pengeluaran sumber daya. Kelebihan kapasitas dapat digunakan untuk meningkatkan jumlah dan jenis produk sehingga pendapatan dapat meningkat tanpa meningkatkan pengeluaran. Model penggunaan sumber daya berdasarkan aktivitas juga memungkinkan para manajer untuk menghitung perubahan pasokan dan permintaan sumber daya yang disebabkan oleh implementasi keputusan untuk membuat atau membeli peralatan, menerima atau menolak pesanan khusus, dan mempertahankan atau menghilangkan lini produk.

Metode untuk Memisahkan Biaya Campuran Menjadi Komponen Tetap dan Variabel.
Seringkali informasi yang tersedia hanyalah total biaya aktivitas dan jumlah penggunaan aktiviatas. Sebagai contoh, system akuntansi biasanya akan mencatat biaya total aktivitas pemeliaharaan yang diberikan selama periode tersebut. Berapa banyak dari biaya total pemeliharaan yang merupakan biaya tetap dan beban variable tidak diungkapkan oleh catatan akuntansi. Biaya total sering dicatat tanpa usaha untuk memisahkan biaya tetap dan biaya variable.
Ada tiga metode yang digunakan secara luas untuk memisahkan biaya campuran menjadi komponen tetap dan variable, yaitu metode tinggi rendah, metode scatterplot, dan metode kuadrat terkecil. Masing-masing metode menggunakan asumsi hubungan biaya linier. Oleh sebab itu, sebelum metode-metode tersbut dibahas lebih mendalam, konsep linearitas perlu ditinjau kembali.

1. Asumsi Linearitas        
Definisi biaya variable mengasumsikan hubungan linier antara biaya aktivitas dan penggerak aktivitas yang terkait. Sebagai contoh, star company memproduksi computer pribadi. Setiap computer menggunakan satu floppy disk drive yang memerlukan biaya $40. Total biaya variabel disk drives dapat dinyatakan
Total biya variabel = $40 x unit yang diproduksi
Jika 100 komputer diproduksi, total biaya floppy disk drive adalah $4.000 ($40 x 100). Jika 200 komputer diproduksi, total biaya floppy disk drive adalah $8.000 ($40 x 200). Dengan kata lain, biaya akan meningkat secara proporsional dengan jumlah unit yang diproduksi.
Ahli ekonomi biasanya mengatakan bahwa biaya variabel meningkat dengan laju yang menurun sampai pada volume tertentu, dan mulai titik itu biaya tersebut naik dengan laju yang meningkat. Contohnya pemasok listrik yang pada awalnya memiliki kapasitas besar mungkin menetapkan harga per kilowatt jam yang menurun untuk mendorong pemakaian listrik lebih banyak; akan tetapi, pada saat kapasitas pabrik listrik habis terpakai, tambahan permintaan akan mengakibatkan kenaikan harga. Hal ini karena listrik sekarang menjadi sumber daya langka harus dibagi kepada para pengguna listrik.
Bagaimana jika kurva non linear menggambarkan realitas secaar lebih akurat.? Apa yang kita lakukan selanjutnya ? salah satu kemungkinan adalah menetukan fungsi biaya aktual,. Akan tetapi, setiap aktivitas mungkin memilik fungsi biaya yang berbeda. Pendekatan ini akan menghabiskan banyak waktu dan mahal ( jika memang dapat dikerjakan). Mengasumsikannya sebagai hubungan linear sangatlah lebih mudah.
Jika asumsi hubungan linear digunakan, maka masalah utamanya adalah seberapa baik asumsi memperkirakan fungsi biaya yang mendasarinya. Ingatlah bahwa rentang yang relevan adalah rentang keluaran dimana hubungan biaya yang diasumsikan adalah valid. Dalam hal ini, validitas mengacu pada seberapa dekat fungsi biaya linear memperkirakan fungsi biaya yang mendasarinya. Perhatikan bahwa untuk unit penggerak aktivitas yang melebihi X1, fungsi biaya linear tidak dapat menggambarkan fungsi dasar ynag mendasarinya. Berikut persaman untuk garis lurus
Jumlah biaya = biaya tetap+ (n biaya variabel per unit x keluaran). Persamaan tersebut adalah rumus biaya.
Jumlah biaya adalah variabel terikat ( dependent variable) yang merupakan biaya yang akan diperkirakan.Dalam persamaan tersebut, jumlah biaya hanya bergantung pada satu variabel, yaitu keluaran. Keluaran adalah ukuran aktivitas ; keluaran adalah variabel bebas (independent variable). Biaya tetap adalah parameter perpotongan ( intersept parameter) dan bagian biaya tetap dari jumlah biaya. Akhirnya, biaya variabel per unit adalah biaya tiap unit aktivitas.

Variabel terikat adalah variabel yang nilainya tergantung pada nilai dari variabel lain. Sedangkan variabel bebas adalah yang mengukur keluaran dan menjelaskan perubahan dalam biaya. Variabel bebas aalah penggerak aktivitas. Pilihan suatu variabel bebas berhubungan dengan kemungkinan nilai ekonominya. Oleh karena itu, manajer akan berusaha menemukan variabel bebas yang menyebabkan atau berhubungan dengan variabel terikat secara dekat. Parameter perpotongan berhubungan dengan biaya tetap.secara grafis parameter perpotongan adalah titik dimana garis biaya campuran memotong atau memotong sumbu biaya (vertical). Parameter kemiringan berhubungan dengan biaya varibel per unit aktivitas. secara grafis, parameter kemiringan menunjukkan kemiringan garis biaya campuran.
Karena catatan akuntansi, hanya mengungkapkan jumlah keluaran aktivtas dan jumlah biaya, nilai-nilai tersebut harus digunkan untuk memperkirakan parameter perpotongan dan kemiringan (julah biaya dan biaya variabel). Dengan memperkirakan biaya tetap dan biaya variabel per unit, komponen tetap variabel dapat diperkirakan. Perilaku biaya campuranpun dapat diprediksi ketika penggunaan aktivitas berubah.
Tiga metode akan dideskripsikan untuk memperkirakan biaya tetap dan biaya variabel per unit. Metode-metode tersebut adalah metode tinggi-rendah, metode scatterplot, dan metode kuadrat terkecil

Metode Tinggi Rendah
Metode tinggi rendah (high low method) adalah metode untuk menentukan persamaan suatu garis lurus dengan terlebih dahulu memilih dua titik (titik tinggi dan rendah) yang akan digunakan untuk menghitung parameter perpotongan dan kemiringan. Titik tinggi didefinisikan sebagai titik dengan tingkat keluaran atau aktivitas tertinggi. Titik terendah didefinisikan sebagai titik dengan tingkat keluaran atau aktivitas terendah.
Persamaan untuk menentukan biaya variabel per unit dan biaya tetap :
Biaya variabel per unit = perubahan biaya/perubahan keluaran
Biaya variabel per unit = (biaya tinggi-biaya rendah)/(keluaran tinggi-keluaran rendah)
Dan
Biaya tetap = jumlah biaya titik tinggi-(biaya variabel per unit x keluaran tinggi)
Atau
Biaya tetap = jumlah biaya titik tinggi-(biaya variabel per unit x keluaran tinggi)
Keunggulan metode tinggi rendah adalah objektivitas. Dua orang yang menggunakan metode tinggi rendah pada suatu data tertentu akan menghasilkan jawaban yang sama. Selain itu, metode tinggi rendah memungkinkan manajer untuk mendapatkan ketetapan yang cepat mengenai hubungan biaya dengan hanya menggunakan dua titik.
Kekurangan metode tinggi rendah yaitu biasanya tidak seakurat metode-metode lain karena pertama, titik tinggi dan rendah mungkin merupakan outliner (berada diluar jalur). Outliner menunjukkan biaya aktivitas yang tidak umum terjadi. Sehingga rumus biaya biaya yang dihitung dengan menggunakan dua titik ini tidak akan mencerminkan apa yang biasanya terjadi. Metode scatterplot dapat menolong manajer menghindari jebakan ini daripada hanya memilih dua titik yang tampaknya mewakili pola biaya aktivitas umum. Kedua, meskipun titik-titik tersebut bukan merupakan outliner, pasangan titik lainnya mungkin lebih dapat mewakili.

Metode Scatterplot                                     
Metode scatterplot adalah suatu metode penentuan persamaan suatu garis dengan menggambarkan data dalam suatu grafik. Langkah pertama dalam menerapkan metode scatterplot adalah menggambarkan titik-titik data sehingga hubungan antara biaya penyetelan dan tingkat aktivitas  dapat terlihat. Plot ini disebut grafik scatter. Sumbu vertikal adalah jumlah biaya penyetelan sedangkan sumbu horizontal adalah jumlah waktu penyetelan. Tujuan grafik scatter adalah melihat apakah asumsi hubungan linear wajar atau tidak. Selain itu, beberapa titik yang tampaknya tidak cocok dalam pola umum perilaku biaya mungkin terungkap dengan mengamati grafik scatter.
Grafik scatter dapat membantu memberikan pengetahuan tentang hubungan antara biaya dan pengggunaan aktivitas. Bahkan, grafik scatter memungkinkan seseorang untuk menyesuaikan suatu garis secara visual dengan titik-titik dalam grafik scatter. Dalam melakukan hal ini, garis yang dipilih seharusnya garis yang paling sesuai dengan titik-titik tersebut.
Keunggulan dari metode scatterplot adalah memungkinkan kita untuk melihat data secara visual. Kelemahan dari metode scatterplot adalah tidak ada kriteria objektif untuk memilih garis terbaik. Kualitas rumus biaya bergantung pada kualitas subjektif dari analisis. Metode scatterplot dan metode tinggi rendah menghasillkan persamaan dengan perbadaan yang besar dalam komponen biaya tetap dan variabel.

Metode Kuadrat Terkecil
Kedekatan setiap titik pada garis dapat diukur dengan jarak vertikal titik dari garis. Jarak vertikal ini adalah perbedaan antara biaya aktual dengan biaya yang diprediksi oleh garis. Untuk titik 5, biaya yang diprediksi adalah 5*, dan deviasinya adalah jarak antara titik 5 dan 5* (jarak dari titik ke garis).
Metode kuadrat terkecil pertama-tama mengkuadratkan setiap deviasi dan kemudian menjumlahkan deviasi yang dikuadratkan tersebut sebagai ukuran kedekatan keseluruhan. Pengkuadratan deviasi ini menghindari masalah yang disebabkan oleh bauran angka positif dan negatif.  Karena ukuran kedekatan adalah jumlah deviasi kuadrat titik-titik dari garis, maka semakin kecil ukurannya, semakin baik garisnya. Garis yang lebih mendekati titik disbanding garis lainnya disebut garis kesesuaian terbaik, yaitu garis dengan jumlah kuadrat deviasi terkecil.

Penggunaan Program Regresi
Langkah pertama dalam penggunaan computer untuk menghitung koefisien regresi adalah memasukkan data. Selanjutkan jalankan regresi, dalam Excel fungsi regresi terdapat dalam menu “tools”, kemudian pilih “add in” dan tambahkan “data analysis” klik dan pilih “regression”. Ketika layar regression muncul, kita dapat memberitahu letak variabel terikat dan bebas. Terakhir beri perintah pada computer di mana meletakkan output.

Keandalan Rumus Biaya
 Kegunaan utama yaitu terletak pada kemampuannya menginformasikan seberapa jauh rumus biaya yang diperkirakan dapat diandalkan.

R Kuadrat – Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi atau R kuadrat adalah persentase variabilitas variabel terikat yang dijelaskan oleh suatu variabel bebas. Persentase ini merupakan ukuran goodness of fit. Semakin tinggi persentase variabilitas biaya yang dijelaskan, semakin bak garisnya. Karena koefisien determinasi tersebut merupakan persentase variabilitas yang dijelaskan, nilainya berkisar antara 0-1. Tidak ada batasan yang jelas untuk koefisien determinasi yang baik dan buruk. Yang pasti, semakin dekat R kuadrat ke-1, semakin baik garisnya.

Koefisien Korelasi
Ukuran alternatif untuk goodnessof fit adalah koefisien korelasi, yaitu akardari koefisien determinasi. Karena akar dapat bernilai negatif, nilai koefisien korelasinya dapat berkisar antara -1 dan +1. Jika koefisien korelasinya positif , maka kedua variabelnya(pada contoh ini, biaya dan aktivitas) bergerak menuju arah yang samadan terdapat korelasi positif. Korelasi positif sempurna akan menghasilkan nilai 1 untuk koefisien korelasi. Dilain pihak, jika koefisiennya negative, maka kedua variabel bergerak menuju arah yang dapat diprediksi, tetapi berlawanan arah. Korelasi negative sempurna akan menghasilkan koefisien korelasi sebesar -1. Nilai koefisien korelasi yang mendekati nol mengidentifikasi tidak adanya korelasi. Dengan kata lain, mengetahuipergerakan satu variabeltidak memberikan petunjuk pergerakan variabel lainnya.

Regresi Berganda
Jika kuadrat terkecil digunakan untuk membuatsuatu persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel penjelas, metodenya disebut sebagai regresi berganda (multipleregression). Oleh karena perhitungan yang diperlukan unutk regresi berganda sangat kompleks, penggunaan komputer dibutuhkan.
Sebagai contoh, anggaplah bahwa akuntan suatu pabrik yang memproduksi printer laser phoenix, Arizona, sedang menganalisis biaya utilitas pabrik. Akuntan tahu bahwa listrik digunakan untuk menjalankan mesin dan menduga bahwa jam mesin dapat menjadi penggerak yang baik selain itu, utilitas juga digunakan untuk menjalankan pendingin ruangan, dan biaya utilitas di musim panas meningkat secara signifikan untuk alasan ini. Oleh karena itu, biaya utilitas dijelaskan oleh lebih dari satu variabel dan menghasilkan persamaan biaya yang lebih kompleks.
Biaya utilitas = biaya tetap + (b1 x jam mesin) + (b2 x musim panas)
Peranan regresi berganda dapat memberikan variabel tambahan ke dalam persamaan sehingga dapat meningkatkan kemampuan persamaan tersebut dalam memprediks biaya aktivitas serta member pemahaman mengenai cara pengelolaan biaya aktivitas.

Penilaian Manajerial
Pertimbangan manajerial merupakan metode paling luas yang digunakan. Banyak manajerial yang menggunakan pengalaman dan obsevasi terhadap hubungan biaya pada masa lampau untuk menentukanbiaya tetap dan variabel. Metode ini memiliki banyak bentuk. Secara sederhana beberapa manajer menentukan biaya aktiviitas tertentu menjadi kategori tetap dan lainnya menjadi kategori variabel, tanpamenghirukan kemungkinan biaya campuran.
Kemungkinan lain adalah manajemen mengidentifikasi biaya campuran dan  membagi biaya-biaya ini dalam komponen tetap dan variabel. Dalam hal ini manajer menggunakan pengalamannya untuk menentukan sejumlah biaya tertentu adalah tetap dan sisanya adalah variabel.
Kemungkinan terakhir adalah manajemen menggunakan pengalaman dan pertimbangan mereka untuk memperbaiki hasil estimasi statistik. Manajer yang berpengalaman mungkin dapat meneliti data dan membuang beberapa titik yang sangat tidak umum terjadi atau mungkin merevisi hasil estimasi untuk memasukkan perubahan yang diproyeksikan dalam struktur biaya atau teknologi. Teknik statistik sangat akurat dalam menggambarkan masa lalu tetapi teknik tersebut tidak mampu melihat masa depan yang tentunya merupakan keinginan manajemen yang sebenarnya.
Keunggulan dari penggunaan pertimbangan manajerial untuk memisahkan biaya tetap dan variabel terletak pada kesederhanaannya. Saat manajer memiliki pengetahuan yang mendalam tentang perusahaan dan pola biayanya, metode ini dapat memberikan hasil yang baik. Akan tetapi kesalahan akan terjadi jika manajer tidak memiliki pertimbangan yang baik. Oleh karena itu, mempertimbangkan pengalaman manajer, potensi kesalahan, dan pengaruh pertimbangan yang salah terhadap keputusan yang terkait merupakan hal yang penting.


Anatyas Sari K
Arum Hernawati
Hansen, Don R, and Maryanne M Mowen. Management Accounting. 8th Edition. South Western Publishing Co, Cincinati. 2009 (HM)

 

Ayum ManiezZz Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea